Tujuan, Kegunaan, Fungsi, Ciri serta Prinsip Evaluasi Pendidikan
Di Ajukan untuk memenuhi syarat perkuliahan dalam Materi Kuliah Evaluasi
Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Hamengkubuwono
Di Susun Oleh:
Nafisah
11532034
Slamet
Ridwan 11532031
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP
TAHUN AJARAN 2014
KATAPENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang maha kuasa yang mana karena rahmat dan hidayah- Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas Observasi ini. Shalawat dan salam bagi hamba
dan rasul-Nya, Muhammad SAW, yang ia utus sebagai rahmat bagi semesta alam,
sebagai pemberi kabar Gembira bagi orang-orang yang beriman dan memberi
peringatan bagi orang-orang kafir.Berkat rahmat, kekuatan, kesehatan jasmani
dan rohani yang diberikan oleh-Nya akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan judul “ Tujuan, Fungsi, Kegunaan, Ciri dan Prinsip Evaluasi Pendidikan “
dalam Evaluasi Pendidikan. Dan juga kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Dr. H. Hamengkubuwono selaku dosen pembimbing bidang studi,serta teman
teman yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam pembuatan tugas
Makalah ini, semoga bermanfaat bagi yang
membacanyan.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kelemahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun kedepannya.
Curup,
15 Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Permasalahan....................................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan............................................................................................... 3
A.
Tujuan Evaluasi Pendidikan .............................................................. 3
B.
Kegunaan Evaluasi Pendidikan.......................................................... 4
C.
Fungsi Evaluasi Pendidikan............................................................... 6
D.
Ciri Evaluasi Pendidikan.................................................................... 8
E.
Prinsip Evaluasi Pendidikan............................................................... 9
BAB III Penutup.................................................................................................. 10
A. Simpulan............................................................................................ 10
B.
Saran ................................................................................................. 10
Daftar Pustaka......................................................................................................... 11
BAB I
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, evaluation, yang
berarti penilaian atau penaksiran. Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihân, yang
berarti ujian, dankhataman yang berarti cara menilai hasil akhir
dari proses kegiatan. Salah satu tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk
mengetahui ketercapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan
evaluasi, suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan taraf kemajuannya.
Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu kunci bagi
seorang guru untuk dapat mengetahui tingkat kesuksesan dalam mentrasnferkan
ilmunya kepada siswa. Dengan adanya evaluasi, akan dapat diketahui kebaikan
serta kelemahan pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk kemudian dapat
ditingkatkan agar lebih memberikan keunggulan dalam melaksanakan pembelajaran
bagi siswa.[1]
Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat
dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap output yang
dihasilkannya. Abdul Mujib dkk mengungkapkan, bahwa untuk mengetahui pencapaian
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan oleh peserta didik
diperoleh melalui evaluasi. Dengan kata lain, penilaian atau evaluasi digunakan
sebagai alat untuk menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidak. Atau
untuk melihat sejauhmana hasil belajar siswa sudah mencapai tujuannya.
Pada hakikatnya, belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk
mengubah tingkah laku (behavioral change) pada diri peserta
didik. Perubahan tingkah laku tersebut tentunya harus berdasarkan usaha dari
peserta didik. Seorang guru hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk
mendukung perubahan peserta didik.[2]
Tidak bisa kita pungkiri bahwa tujuan utama dari kegiatan belajar mengajar
di dalam kelas adalah agar siswa dapat menguasai bahan-bahan belajar sesuai
dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mencapai hal
tersebut, tentunya seorang guru harus melakukan berbagai usaha mulai dari
menyusun rencana pembelajaran, menentukan strategi yang sesuai dengan materi
yang diajarkan, pemilihian media yang sesuai sampai pelaksanaan evaluasi
pembelajaran dan umpan balik.
Jika seorang guru merasa bertanggung jawab terhadap penyempurnaan
pembelajaran yang berlangsung, maka seorang guru diharuskan untuk melakukan
evaluasi terhadap media yang digunakannya. Hal tersebut bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan dari media yang telah digunakan sehingga
seorang dapat mengetahui perubahan-perubahan apa yang seharusnya dilakukan agar
proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Untuk itu, diperlukan
suatu alat ukur atau barometer yang dapat mengungkapkan prestasi belajar siswa
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas secara sederhana apa saja tujuan
evaluasi pendidikan, fungsi-fungsi evaluasi pendidikan, Ciri evaluasi
pendidikan, Kegunaan evaluasi pendidikan,
prinsip evaluasi pendidikan . Kelima hal tersebut akan penulis bahas pada
pembahasan selanjutnya.
B. Permasalahan
1. Apa Tujuan Evaluasi, dan Kegunaan
Evaluasi?
2. Apa Fungsi Evaluasi?
3. Apa saja Ciri dan Prinsip Evaluasi Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Tujuan serta Kegunaan Evaluasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui Fungsi Evaluasi Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Ciri serta Prinsip Evaluasi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tujuan Evaluasi Pendidikan
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai
bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para
peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu. Dengan kata lain tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah
untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk samapi damana
tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian
tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka
waktu yang telah ditentukan.[3]
b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang
telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Jadi
tujuan umum yang kedua dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mengukur dan
menilai sampai dimanakah efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang
telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang
dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi pendidikan adalah:
a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau
rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya
masing-masing[4].
b. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga
dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi pendidikan.
Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi adalah, pertama, untuk
mencari informasi atau bukti-bukti tentang sejauhmana kegiatan-kegiatan yang
dilakukan telah mencapai tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan yang telah
dicapai oleh seseorang atau sebuah lembaga. Kedua, untuk mengetahui
sejauhmana efektifitas cara dan proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan
tersebut.
Menurut Abdul Mujib dkk, tujuan evaluasi adalah:
1. Mengetahui kadar pemahaman peserta didik
terhadap materi pelajaran, melatih keberanian, dan mengajak peserta didik untuk
mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan
perilakunya.
2. Mengetahui siapa diantara peserta didik
yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia
dapat mengejar kekurangannya.
3. Mengumpulkan informasi yang dapat
dipergunakan sebagai dasar untuk mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap
hasil pendidikan yang telah dicapai untuk kemudian dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Secara umum ada empat kegunaan evaluasi
dalam pendidikan Islam, sebagai berikut:
1. Dari segi pendidik, yaitu untuk membantu
seorang pendidik mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
tugasnya.
2. Dari segi peserta didik, yaitu membantu
peserta didik untuk dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara
sadar ke arah yang lebih baik[5].
3. Dari segi ahli fikir pendidikan Islam,
untuk membantu para pemikir pendidikan Islam mengetahui kelemahan teori-teori
pendidikan Islam dan membantu mereka dalam merumuskan kembali teori-teori
pendidikan Islam yang relevan dengan arus dinamika zaman yang senantiasa
berubah.
4. Dari segi politik pengambil kebijakan
pendidikan Islam, untuk membantu mereka dalam membenahi sistem pengawasan dan
mempertimbangkan kebijakan yang akn diterapkan dalam sistem pendidikan nasional
(Islam).
Sementara itu, sasaran evaluasi pendidikan
meliputi: peserta didik dan juga pendidik untuk mengetahui sejauhmana ia
bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan
Islam. Sementara menurut Abudin Nata, bahwa sasaran evaluasi yaitu untuk
mengevaluasi peserta didik, pendidik, materi pendidikan, proses penyampaian
materi pelajaran, dan berbagai aspek lainnya yang berkaitan dengan materi
pendidikan.
Sasaran-sasaran evaluasi pendidikan Islam
secara garis besarnya melihat empat kemampuan peserta didik, yaitu:[6]
1. Sikap dan
pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya.
2. Sikap dan
pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat.
3. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan
kehidupannya dengan alam sekitarnya.
4. Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri
selaku hamba Allah Swt, anggota masyarakat serta selaku khalifah-Nya di muka
bumi.
Di antara kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan
evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
a.
Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentang hasil-hasil
yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pemdidikan.
b.
Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program
pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai.
c.
Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian
dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya dan berhasil,
sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan dapat dicapai dengan hasil yang
sebaik-baiknya.
C. Fungsi Evaluasi Pendidikan
Secara garis besar dalam proses belajar
mengajar, evaluasi memiliki fungsi pokok, sebagai berikut:
1. Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta
didik setelah melakukan kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengukur sampai di mana keberhasilan
sistem pengajaran yang digunakan.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka
melakukan perbaikan proses belajar mengajar.
Dalam rangka menerapkan prinsip keadilan
dan keikhlasan, evaluasi pendidikan berfungsi:
Penyiapan generasi muda untuk mengisi
peranan-peranan masa hadapan dan pemindahan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
peranan-peranan tersebut. Pemindahan pengetahuan kepada generasi muda.
Pemindahan nilai-nilai dari generasi tua kepada generasi muda.
Mendidik anak didiknya beramal di dunia ini
untuk memetik hasilnya di akhirat.
Seorang pendidik melakukan evaluasi di
sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui atau mengumpulkan
informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh peserta didik
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
agama.
2. Mengetahui prestasi hasil belajar guna
menetapkan keputusan.
3. Untuk mengetahui efektivitas cara belajar
dan mengajar yang telah dilakukan benar-benar tetap atau tidak, baik yang
berkenaan dengan sikap guru maupun peserta didik.
4. Mengetahui kelembagaan guna menetapkan
keputusan yang tepat dan mewujudkan persaingan sehat, dalam rangka berpacu dalm
prestasi.
5. Untuk mengetahui sejauh mana kurikulum
telah dipenuhi dengan proses kegiatan belajar mengajar.
6. Untuk mengetahui pembiayaan yang dibutuhkan
dan yang dikeluarkan dalam berbagai kebutuhan.
7. Sebagai bahan laporan terhadap orangtua
peserta didik.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan Oemar Hamalik, bahwa fungsi evaluasi
adalah untuk membantu peserta didik agar ia dapat mengubah atau mengembangkan
tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya cara meraih suatu
kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya, selain itu juga dapat membantu seorang
pendidik dalam mempertimbangkan adequate (cukup memadai)
metode pengajaran serta membantu dan mempertimbangkan administrasinya.
Sementara pendapat lain
mengemukakan, evaluasi berfungsi sebagai:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan jarak dari
sasaran-sasaran pokok dari kurikulum secara komprehensif;
2. Penetapan bagi tingkah laku apa yang harus
direalisasikan oleh siswa;
3. Menyeleksi atau membentuk
instrumen-instrumen yang valid, terpercaya dan praktis untuk menilai
sasaran-sasaran utama proses kependidikan atau ciri-ciri khusus dari
perkembangan dan pertumbuhan manusia didik.
Adapun fungsi evaluasi menurut Abudin Nata
adalah:
1. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.
2. Memberi umpan balik bagi guru dalam
melakukan proses pembelajaran.
3. Untuk menentukan kemajuan belajar.
4. Untuk mengenal peserta didik yang mengalami
kesulitan.
5. Untuk menempatkan murid dalam situasi
belajar yang tepat.
6. Bagi pendidik, untuk mengatur proses
pembelajaran. Bagi peserta didik untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai,
bagi masyarakat untuk mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan program.
Selain itu, ada beberapa fungsi lain yang bisa disebut, yaitu: fungsi
seleksi, fungsi penempatan, fungsi pengukur keberhasilan dan fungsi diagnosis.
D. Ciri Evaluasi Pendidikan
Ciri-ciri evaluasi pembelajaran antara lain
:
1. Penilaian dilakukan secara tidak
langsung
Maksudnya, jika seorang guru ingin
mengetahui mana dari siswanya yang cerdas atau kurang cerdas maka dalam
evaluasi yang diukur bukanlah kecerdasan atau kekurangan peserta didik, tetapi
indikator atau hal-hal yang menandai bahwa seseorang itu bisa disebut pandai
dan kurang pandai.
2. Bersifat relatif
Salah satu cirri evaluasi adalah bersifat
relative karena nilai seorang siswa tidak selalu konstan dari waktu ke waktu,
tetapi bisa saja berubah-ubah.
3. Bersifat kuantitatif
Dalam evaluasi pembelajaran biasanya
dilakukan pengukuran dengan menggunakan simbol bilangan (angka) sebagai hasil
untuk pengukurannya. Hasil pengukuran berupa angka-angka ini kemudian
dianalisis dan diinterpretasikan kedalam kata-kata (kualitatif).[7]
4. Sering terjadi kesalahan dimana
sumber-sumber kesalahan biasanya terletak pada: Alat ukur (soal tes),
Pengukur/guru, Yang dinilai (Peserta didik), dan Situasi dimana penilaian
berlangsung.
5. Menggunakan satuan unit-unit atau
satuan-satuan yang tepat, seperti sangat memuaskan, memuaskan, cukup memuaskan,
kurang memusakan, dan tidak memuaskan.
F. Prinsip Evaluasi Pendidikan
1. Keberlanjutan
2. Keterpaduan
Evaluasi pembelajaran harus memegang
prinsip keterpaduan dimana ada kesesuaian antara tujuan instruksional/tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran.
3. Keterlibatan siswa
Keterlibatan siswa dalam kegiatan evaluasi
merupakan suatu hal mutlak, karena keterlibatan siswa bukan merupakan suatu
alternative. Maka dari itu keterlibatan siswa menjadi salah satu prinsip yang
harus dipegang dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
4. Koherensi
Prinsip koherensi berarti suatu evaluasi
pembelajaran harus berkaitan dengan materi pelajaran yang dipelajari dan harus
sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang akan diukur.
5. Pedagogis
Dalam melakukan kegiatan evaluasi
pembelajaran, diperlukan adanya alat penilai dari aspek pedagogis untuk melihat
perubahan sikap dan perilaku peserta didik, sehingga pada akhirnya hasil
evaluasi dapat dijadikan sebagai motivasi bagi peserta didik untuk menjadi
lebih baik.
6. Akuntabilitas
Hasil evaluasi haruslah menjadi bahan
pertanggungjawaban bagi pihak yang terkait, seperti sekolah, orang tua peserta
didik, dll.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Evaluasi pada hakikatnya adalah upaya untuk
mencari informasi apakah proses, tujuan, kebijakan, atau kondisi yang
diinginkan telah dicapai. Untuk mengetahui ini perlu ditentukan apa
sesungguhnya sasaran yang dievaluasi, beserta domain, dimensi serta
indikator-indikatornya. Lalu bagaimana teknik yang valid danreliable untuk
bisa digunakan menggali informasi.
Pendidikan Islam merupakan sistem yang
memiliki beberapa karakteristik berbeda dengan pendidikan pada umumnya,
terutama karena agama (Islam) tidak sekedar menjadi mata pelajaran, tetapi
paradigma yang melandasi dasar dan tujuannya.
Oleh karena itu harus mengembangkan sendiri
evaluasi yang sesuai dengan karakternya sendiri. Model, teknik, dan instrumen
evaluasi yang tidak tepat akan melahirkan informasi dan keputusan yang tidak
tepat juga, sehingga tidak akan memberikan informasi yang tepat terhadap
pencapaian tujuan-tujuan Pendidikan Islam yang sesungguhnya.
Sebelum kita sebagai guru ingin
melaksanakan evaluasi dalam pemebelajaran yang sesuai dengan urutan dalam suatu proses pembelajaran agar kita
dapat mengukur dan mengetahui potensi dan kemampuan yang telah disampaikan dan
sampai mana pemahaman murid. Tersebih dahulu kita sebagai guru harus mengetahui
sekilas tentang tujuan, kegunaan, fungsi, ciri serta prinsip yang ada dalam
evaluasi tersebut agar dalam melaksanakan evaluasi tidak terjadi kesalahan
paham dan sekedarnya saja tanpa adanya patokan dan tujuan yang pas.
B.
Saran
Demikian lah paparan makalah yang dapat
kami sajikan selaku pemakalah, kami yakin masih banyak kesalahan dan kekurang
yang terdapat didalamnya kami mohon saran dan kritik yang membangun demi
sempurnanya makalah kami yang dapat digunakan sebagai rujukan dan pembelajaran
dalam materi ini.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2008.
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru,cet. V., Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2008.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja
Grafindo, 2006.