Sunday, March 30, 2014

EVALUSI PENDIDIKAN.com

Tujuan, Kegunaan, Fungsi, Ciri serta Prinsip Evaluasi Pendidikan
Di Ajukan untuk memenuhi syarat perkuliahan dalam Materi Kuliah Evaluasi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Hamengkubuwono

Di Susun Oleh:
Nafisah                     11532034
Slamet Ridwan         11532031

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP
TAHUN AJARAN 2014



KATAPENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang maha kuasa yang mana karena rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Observasi ini. Shalawat dan salam bagi hamba dan rasul-Nya, Muhammad SAW, yang ia utus sebagai rahmat bagi semesta alam, sebagai pemberi kabar Gembira bagi orang-orang yang beriman dan memberi peringatan bagi orang-orang kafir.Berkat rahmat, kekuatan, kesehatan jasmani dan rohani yang diberikan oleh-Nya akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Tujuan, Fungsi, Kegunaan, Ciri dan Prinsip Evaluasi Pendidikan “ dalam Evaluasi Pendidikan. Dan juga kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. H. Hamengkubuwono selaku dosen pembimbing bidang studi,serta teman teman yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam pembuatan tugas Makalah  ini, semoga bermanfaat bagi yang membacanyan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kedepannya.
           
Curup,  15 Maret 2014
Penulis      



DAFTAR  ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB  I     Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Permasalahan....................................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB  II  Pembahasan............................................................................................... 3
A.    Tujuan Evaluasi Pendidikan .............................................................. 3
B.     Kegunaan Evaluasi Pendidikan.......................................................... 4
C.     Fungsi Evaluasi Pendidikan............................................................... 6
D.    Ciri Evaluasi Pendidikan.................................................................... 8
E.     Prinsip Evaluasi Pendidikan............................................................... 9
BAB  III   Penutup.................................................................................................. 10
A.    Simpulan............................................................................................ 10
B.     Saran ................................................................................................. 10
Daftar Pustaka......................................................................................................... 11





BAB I
PEMBAHASAN
A.           Latar Belakang
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, evaluation, yang berarti penilaian atau penaksiran. Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihân, yang berarti ujian, dankhataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Salah satu tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk mengetahui ketercapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan evaluasi, suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan taraf kemajuannya. 
Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seorang guru untuk dapat mengetahui tingkat kesuksesan dalam mentrasnferkan ilmunya kepada siswa. Dengan adanya evaluasi, akan dapat diketahui kebaikan serta kelemahan pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk kemudian dapat ditingkatkan agar lebih memberikan keunggulan dalam melaksanakan pembelajaran bagi siswa.[1]
Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap output yang dihasilkannya. Abdul Mujib dkk mengungkapkan, bahwa untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan oleh peserta didik diperoleh melalui evaluasi. Dengan kata lain, penilaian atau evaluasi digunakan sebagai alat untuk menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidak. Atau untuk melihat sejauhmana hasil belajar siswa sudah mencapai tujuannya.
Pada hakikatnya, belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku (behavioral change) pada diri peserta didik. Perubahan tingkah laku tersebut tentunya harus berdasarkan usaha dari peserta didik. Seorang guru hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk mendukung perubahan peserta didik.[2]
Tidak bisa kita pungkiri bahwa tujuan utama dari kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah agar siswa dapat menguasai bahan-bahan belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mencapai hal tersebut, tentunya seorang guru harus melakukan berbagai usaha mulai dari menyusun rencana pembelajaran, menentukan strategi yang sesuai dengan materi yang diajarkan, pemilihian media yang sesuai sampai pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan umpan balik.
Jika seorang guru merasa bertanggung jawab terhadap penyempurnaan pembelajaran yang berlangsung, maka seorang guru diharuskan untuk melakukan evaluasi terhadap media yang digunakannya. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari media yang telah digunakan sehingga seorang dapat mengetahui perubahan-perubahan apa yang seharusnya dilakukan agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Untuk itu, diperlukan suatu alat ukur atau barometer yang dapat mengungkapkan prestasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas secara sederhana apa saja tujuan evaluasi pendidikan, fungsi-fungsi evaluasi pendidikan, Ciri evaluasi pendidikan, Kegunaan evaluasi pendidikan,  prinsip evaluasi pendidikan . Kelima hal tersebut akan penulis bahas pada pembahasan selanjutnya.

B.      Permasalahan
1. Apa Tujuan Evaluasi, dan Kegunaan  Evaluasi?
2. Apa  Fungsi Evaluasi?
3. Apa saja Ciri dan Prinsip Evaluasi Pendidikan?
C.      Tujuan
1. Untuk mengetahui Tujuan serta Kegunaan Evaluasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui Fungsi Evaluasi Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Ciri serta Prinsip Evaluasi Pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN
A.           Tujuan Evaluasi Pendidikan
1.    Tujuan Umum
Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk samapi damana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.[3]
b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai sampai dimanakah efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi pendidikan adalah:
a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing[4].
b. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi pendidikan. Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi adalah, pertama, untuk mencari informasi atau bukti-bukti tentang sejauhmana kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah mencapai tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang atau sebuah lembaga. Kedua, untuk mengetahui sejauhmana efektifitas cara dan proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Abdul Mujib dkk, tujuan evaluasi adalah:
1.     Mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
2.     Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya.
3.     Mengumpulkan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan yang telah dicapai untuk kemudian dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
B.      Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Secara umum ada empat kegunaan evaluasi dalam pendidikan Islam, sebagai berikut:
1.     Dari segi pendidik, yaitu untuk membantu seorang pendidik mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan tugasnya.
2.     Dari segi peserta didik, yaitu membantu peserta didik untuk dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar ke arah yang lebih baik[5].
3.     Dari segi ahli fikir pendidikan Islam, untuk membantu para pemikir pendidikan Islam mengetahui kelemahan teori-teori pendidikan Islam dan membantu mereka dalam merumuskan kembali teori-teori pendidikan Islam yang relevan dengan arus dinamika zaman yang senantiasa berubah.
4.     Dari segi politik pengambil kebijakan pendidikan Islam, untuk membantu mereka dalam membenahi sistem pengawasan dan mempertimbangkan kebijakan yang akn diterapkan dalam sistem pendidikan nasional (Islam).
Sementara itu, sasaran evaluasi pendidikan meliputi: peserta didik dan juga pendidik untuk mengetahui sejauhmana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Sementara menurut Abudin Nata, bahwa sasaran evaluasi yaitu untuk mengevaluasi peserta didik, pendidik, materi pendidikan, proses penyampaian materi pelajaran, dan berbagai aspek lainnya yang berkaitan dengan materi pendidikan.
Sasaran-sasaran evaluasi pendidikan Islam secara garis besarnya melihat empat kemampuan peserta didik, yaitu:[6]
1.     Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya.
2.     Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat.
3.     Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya.
4.     Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri selaku hamba Allah Swt, anggota masyarakat serta selaku khalifah-Nya di muka bumi.
Di antara kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
a. Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pemdidikan.
b. Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai.
c. Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya dan berhasil, sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.

C.      Fungsi Evaluasi Pendidikan
Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi pokok, sebagai berikut:
1.     Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
2.     Untuk mengukur sampai di mana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
3.     Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar mengajar.
Dalam rangka menerapkan prinsip keadilan dan keikhlasan, evaluasi pendidikan berfungsi:
Penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan-peranan masa hadapan dan pemindahan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan peranan-peranan tersebut. Pemindahan pengetahuan kepada generasi muda. Pemindahan nilai-nilai dari generasi tua kepada generasi muda.
Mendidik anak didiknya beramal di dunia ini untuk memetik hasilnya di akhirat.
Seorang pendidik melakukan evaluasi di sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan agama.
2.     Mengetahui prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan.
3.     Untuk mengetahui efektivitas cara belajar dan mengajar yang telah dilakukan benar-benar tetap atau tidak, baik yang berkenaan dengan sikap guru maupun peserta didik.
4.     Mengetahui kelembagaan guna menetapkan keputusan yang tepat dan mewujudkan persaingan sehat, dalam rangka berpacu dalm prestasi.
5.     Untuk mengetahui sejauh mana kurikulum telah dipenuhi dengan proses kegiatan belajar mengajar.
6.     Untuk mengetahui pembiayaan yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan dalam berbagai kebutuhan.
7.     Sebagai bahan laporan terhadap orangtua peserta didik.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan Oemar Hamalik, bahwa fungsi evaluasi adalah untuk membantu peserta didik agar ia dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya cara meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya, selain itu juga dapat membantu seorang pendidik dalam mempertimbangkan adequate (cukup memadai) metode pengajaran serta membantu dan mempertimbangkan administrasinya.
 Sementara pendapat lain mengemukakan, evaluasi berfungsi sebagai:
1.     Mengidentifikasi dan merumuskan jarak dari sasaran-sasaran pokok dari kurikulum secara komprehensif;
2.     Penetapan bagi tingkah laku apa yang harus direalisasikan oleh siswa;
3.     Menyeleksi atau membentuk instrumen-instrumen yang valid, terpercaya dan praktis untuk menilai sasaran-sasaran utama proses kependidikan atau ciri-ciri khusus dari perkembangan dan pertumbuhan manusia didik.
Adapun fungsi evaluasi menurut Abudin Nata adalah:
1.     Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.
2.     Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran.
3.     Untuk menentukan kemajuan belajar.
4.     Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan.
5.     Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat.
6.     Bagi pendidik, untuk mengatur proses pembelajaran. Bagi peserta didik untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai, bagi masyarakat untuk mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan program.
Selain itu, ada beberapa fungsi lain yang bisa disebut, yaitu: fungsi seleksi, fungsi penempatan, fungsi pengukur keberhasilan dan fungsi diagnosis.
D.      Ciri Evaluasi Pendidikan
Ciri-ciri evaluasi pembelajaran antara lain :
1. Penilaian dilakukan secara tidak langsung
Maksudnya, jika seorang guru ingin mengetahui mana dari siswanya yang cerdas atau kurang cerdas maka dalam evaluasi yang diukur bukanlah kecerdasan atau kekurangan peserta didik, tetapi indikator atau hal-hal yang menandai bahwa seseorang itu bisa disebut pandai dan kurang pandai.
2. Bersifat relatif
Salah satu cirri evaluasi adalah bersifat relative karena nilai seorang siswa tidak selalu konstan dari waktu ke waktu, tetapi bisa saja berubah-ubah.
3. Bersifat kuantitatif
Dalam evaluasi pembelajaran biasanya dilakukan pengukuran dengan menggunakan simbol bilangan (angka) sebagai hasil untuk pengukurannya. Hasil pengukuran berupa angka-angka ini kemudian dianalisis dan diinterpretasikan kedalam kata-kata (kualitatif).[7]
4. Sering terjadi kesalahan dimana sumber-sumber kesalahan biasanya terletak pada: Alat ukur (soal tes), Pengukur/guru, Yang dinilai (Peserta didik), dan Situasi dimana penilaian berlangsung.
5. Menggunakan satuan unit-unit atau satuan-satuan yang tepat, seperti sangat memuaskan, memuaskan, cukup memuaskan, kurang memusakan, dan tidak memuaskan.
  
F.      Prinsip Evaluasi Pendidikan
1. Keberlanjutan
2. Keterpaduan
Evaluasi pembelajaran harus memegang prinsip keterpaduan dimana ada kesesuaian antara tujuan instruksional/tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran.
3. Keterlibatan siswa
Keterlibatan siswa dalam kegiatan evaluasi merupakan suatu hal mutlak, karena keterlibatan siswa bukan merupakan suatu alternative. Maka dari itu keterlibatan siswa menjadi salah satu prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
4. Koherensi
Prinsip koherensi berarti suatu evaluasi pembelajaran harus berkaitan dengan materi pelajaran yang dipelajari dan harus sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang akan diukur.
5. Pedagogis
Dalam melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran, diperlukan adanya alat penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan perilaku peserta didik, sehingga pada akhirnya hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai motivasi bagi peserta didik untuk menjadi lebih baik.
6. Akuntabilitas
Hasil evaluasi haruslah menjadi bahan pertanggungjawaban bagi pihak yang terkait, seperti sekolah, orang tua peserta didik, dll.[8]
BAB III
PENUTUP
A.           Simpulan
Evaluasi pada hakikatnya adalah upaya untuk mencari informasi apakah proses, tujuan, kebijakan, atau kondisi yang diinginkan telah dicapai. Untuk mengetahui ini perlu ditentukan apa sesungguhnya sasaran yang dievaluasi, beserta domain, dimensi serta indikator-indikatornya. Lalu bagaimana teknik yang valid danreliable untuk bisa digunakan menggali informasi.
Pendidikan Islam merupakan sistem yang memiliki beberapa karakteristik berbeda dengan pendidikan pada umumnya, terutama karena agama (Islam) tidak sekedar menjadi mata pelajaran, tetapi paradigma yang melandasi dasar dan tujuannya.
Oleh karena itu harus mengembangkan sendiri evaluasi yang sesuai dengan karakternya sendiri. Model, teknik, dan instrumen evaluasi yang tidak tepat akan melahirkan informasi dan keputusan yang tidak tepat juga, sehingga tidak akan memberikan informasi yang tepat terhadap pencapaian tujuan-tujuan Pendidikan Islam yang sesungguhnya.
Sebelum kita sebagai guru ingin melaksanakan evaluasi dalam pemebelajaran yang sesuai dengan urutan  dalam suatu proses pembelajaran agar kita dapat mengukur dan mengetahui potensi dan kemampuan yang telah disampaikan dan sampai mana pemahaman murid. Tersebih dahulu kita sebagai guru harus mengetahui sekilas tentang tujuan, kegunaan, fungsi, ciri serta prinsip yang ada dalam evaluasi tersebut agar dalam melaksanakan evaluasi tidak terjadi kesalahan paham dan sekedarnya saja tanpa adanya patokan dan tujuan yang pas.
B.            Saran
Demikian lah paparan makalah yang dapat kami sajikan selaku pemakalah, kami yakin masih banyak kesalahan dan kekurang yang terdapat didalamnya kami mohon saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya makalah kami yang dapat digunakan sebagai rujukan dan pembelajaran dalam materi ini.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,cet. V., Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2008.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo, 2006.













[1] Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.hal. 50
[2] [2] Arikunto, Suharsimi. Ibid. Hal. 53
[4] Ibid.
[5] Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo, 2006.hal. 125
[6] Arikunto, Suharsimi. Op.Cit. 70
[8] [8] Sudijono, Anas. Op.Cit. 140